rarafarachannel.blogspot.com

Assalamu'alaikum
SELAMAT DATANG kawan :D
Blog ini berisi tentang pengetahuan boga, perkucingan, traveling, aneka review", dan aneka tips insyaAllah :)

Tuesday 30 October 2018

PERSIAPAN PENGOLAHAN UNGGAS


A.   PENGERIAN UNGGAS
Unggas (bahasa Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan telur atau bulunya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).
Kata unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas. Lebih luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk daging burung jenis lain seperti merpati.Bagian paling berdaging dari burung adalah otot terbang pada dada, serta otot jalan pada segmen pertama dan kedua pada kakinya.

B.   JENIS-JENIS UNGGAS
Jenis-jenis unggas yang biasanya dikonsumsi yakni :
1.    Ayam
2.    Kalkun
3.    Burung merpati
4.    Itik
5.    Angsa
6.    Macam-macam burung sawah



AYAM
Ayam dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar yaitu : ayam hutan, ayam kampung dan ayam negeri.
a) Ayam hutan
Merupakan ayam liar yang hidupnya dihutan-hutan.Orang memburunya bukan untuk dikonsumsi / makan tetapi untuk dipelihara sebagai hobi.Dagingnya enak seperti ayam kampug.
b) Ayam kampung (Buras)
Ayam kampung disebut juga buras (bukan ras).Ayam ini mempunyai banyak varietas. Ayam kampug dulunya berasal dari ayam hutan yang kemudian dijinakan dan dipelihara (Domestikasi)
c) Ayam Negeri (Ras)
Ayam negeri berasal juga ayam import.Ayam negeri umumnya berbulu tebal, mempunyai warna homogen yaitu putih, merah atau hitam. Daging ayam negeri umumya lembek , lunak banyak mengandung air lemak dibandingkan dengan ayam kampung (lokal). Hal ini disebabkan karena pada waktu pemiliharannya banyak diberikan obat, ayam dikurung dikandang dan tidak banyak bergerak.Ayam ras dibedakan lagi menjadi ayam petelur dan ayam dikurung dan ayam potong.
Ayam ras sebagai ayam potong dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan umurnya yaitu :
1.    Ayam muda sekali (spring chicken) dipotong pada umur 4-6 minggu.
2.    Ayam muda (broiler) dipotong pada umur 3-4 bulan
3.    Ayam setengah tua (capon) dipotong pada umur 4-8 bulan
4.    Ayam tua (jantan = cock, hen = betina dipotong pada umur diatas 8 bulan

KALKUN
Tidak lazim di dapur Indonesia oleh sebab itu kalkun tidak banyak dijual. Kalkun mempunyai ciri-ciri besar dari ayam negeri mempunyai berat lebih kurang 6-8 kg/ekor. Dagingnya jauh lebih keras dibandingkan dengan ayam negeri. Biasanya diolah dengan dipanggang. Di Amerika pada saat paskah sering dihidangkan kalkun ini.

BURUNG MERPATI
Dijual dalam keadaan hidup, biasanya yang sering diolah adalah yang berumur 4-6 bulan.

ITIK (BEBEK) DAN NILAI (SERATI, MENTOK)
Kedua jenis unggas ini dijual di pasar dalam keadaan hidup. Bebek dan mentok di Indonesia biasa diolah untuk hidangan tertentu saja misalnya hidangan dari daerah Aceh, Madura, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk masakan asing, biasanya diolah di dapur Cina dan Perancis. Daging itik biasanya lebih keras dibandingkan dengan daging ayam.Biasanya daging itik mempunyai rasa yang khas.

ANGSA
Masyarakat Indonesia jarang memlihara angsa. Daging angsa tidak lazim dihidangkan di restoran Indonesia. Daging ini hanya diolah di dapur asing saja. Masakan yang terkenal adalah hati angsa yang dikenal dengan PATE.

MACAM-MACAM BURUNG SAWAH
Banyak jenis burung sawah yang dikonsumsi di Indonesia, misalnya :
1.    Burung belibis
2.    Burung ayam-ayam
3.    Burung kuntul
4.    Burung blokek
Burung-burung ini biasanya dijual dipinggiran jalan/kaki lima yang sudah
dalam keadaan digoreng.


C.   KUALITAS UNGGAS
Ciri-ciri daging unggas yang baik :
1.    Daging berasal dari unggas yang masih muda
2.    Tulang dada mudah ditekan / masih lentur
3.    Bulu-bulu tidak dalam /jika membeli unggas hidup
4.    Sisik pada kaki masih lunak
5.    Keadaan fisik unggas utuh, tidak ada koreng atau luka
6.    berbau segar
7.    Warna kulit dan daging kemerahan
8.    Khusus unggas air, selaput jari-jarinya mudah dirobek
Standarisasi Kualitas Karkas
Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan sebagai penetuan karkas pada unggas.

Standarisasi kualitas karkas menurut USDA dan SPI-NAK
Faktor
Kualitas A
Kualitas B
Kualitas C
Konformasi
Tulang dada Punggung
Kaki, dan sayap
Normal
Sedikit Lengkung
Normal
Normal
Hampir normal
Agak lengkung
Sedikit lekukan
Agak normal
Abnormal
Jelas lengkung
Besar lekukan
Abnormal
Daging
Tebal
Agak tebal pada dada dan paha
Tipis
Tulang dada
Tidak jelas
Agak jelas
Jelas terlihat
Perletakan lemak
Sesuai karkas
Cukup dada dan paha
Kurang menutup dada
Bulu halus
Hampir tidak ada
Sedikit tersebar
tersebar

Persyaratan tingkatan mutu fisik karkas
Faktor mutu
Tingkatan mutu
Mutu I
Mutu II
Mutu III
Konformasi
Sempurna
Ada sedikit kelainan pada tulang dada atau paha
Ada kelainan pada tulang dada dan paha
Perdagingan
Tebal
Sedang
Tipis
Keutuhan
Utuh
Tulang utuh, kulit sobeksedikit, tetapi tidak pada bagian dada
Tulang ada yang patah, ujung sayap terlepas ada kulit yang sobek padabagian dada
Perubahanwarna
Bebas dari memar atau “freezeburn”
Ada memar sedikit tetapi tidak pada bagian dada dan tidak “freeze burn”
Ada memar sedikit tetapi tidak ada “freeze burn”
Kebersihan
Bebas dari bulu tunas (pin
feather)
Ada bulu tunas sedikit
yang menyebar, tetapi
tidak pada bagian dada
Ada bulu tunas

Syarat mutu mikrobiologis
Jenis
Satuan
Persyaratan
Total Plate Count
Coliform
Staphylococcus aureus
Salmonella sp
Escherichia coli
Campylobacter sp
cfu/g
cfu /g
cfu/g
per 25 g
cfu/g
per 25 g
maksimum 1 x 106
maksimum 1 x 102
maksimum 1 x 102
negatif
maksimum 1 x 101
negatif

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Karkas

Kualitas karkas dan daging dipengaruhi oleh fakor sebelum dan setelah pemotongan.  Faktor sebelum pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain: genetic, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif (hormon, antibiotic atau mineral) dan stress.  Faktor setelah pemotongan meliputi  pelayuan, stimulasi listrik, metode pemasakan, pH karkas dan daging, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk daging, hormone dan antibiotic, lemak intramuskuler atau marbling, metode penyimpanan dan preservasi, macam otot daging dan lokasi pada suatu otot daging.
a)  Faktor Genetik . Didalam bangsa ternak yang sama, komposisi karkas dapat berbeda. Bangsa ternak dapat menghasilkan karkas dengan karasteristiknya sendiri.Perbedaan komposisi tubuh dan karkas diantaranya bangsa ternak, terutama disebabkan perbedaan ukuran tubuh dewasa atau perbedaan berat pada saat dewasa.
b) Lingkungan. Faktor lingkungan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu fisiologi dan nutrisi.
c) Komposisi Tubuh. Umur, berat hidup dan kadar laju pertumbuhan juga mempengaruhi komposisi karkas. Proporsi tulang, otot, dan lemak sebagai komponen utama karkas dipengaruhi  oleh faktor-faktor tersebut diatas. Bila proporsi suatu variabel tinggi, maka proporsi salah satu variabel kedua/ lainnya lebih rendah.
d)Komposisi Kimia Karkas. Terutama  terdiri dari air, protein, lemak dan abu secara proporsional dapat juga berubah, jika proporsi salah satu variabel mengalami perubahan 

D.   PERSIAPAN PENGOLAHAN UNGGAS
Cara menyiapkan dan membersihkan unggas sama pada setiap jenis unggas. Untuk menyiapkan unggas diperlukan tempat kerja yang khusus dan alat kerja tersendiri, Gunakan apron dari karet atau plastik, bersihkan, dan desinfeksikan.Peralatan kerja setelah habis bekerja untuk menghindari bahaya adanya salmonella.
1. Beberapa perlakuan awal yang dapat dilakukan pada unggas
a. Menghilangkan bulu; Bulu yang halus dan kasar dibersihkan dengan pisau.
b. Membersihkan bulu-bulu kecil; Diletakkan di atas api hingga hilang.
c. Menghilangkan leher; Potong bagian belakang leher, potong hingga dada, kulit leher harus tetap ada, hilangkan sisa bagian kepala.
d. Menghilangkan kaki; Potong kaki sebelum pergelangan. Pada kalkun urat harus ditarik terlebih dahulu.
e. Mengambil bagian dalam; Potong bagian usus, 2–3 cm hingga sampai
bagian dada, jangan memotong terlalu dalam, keluarkan paru-paru dan hati meialui leher dengan menggunakan jari telunjuk, sesudah itu bagian lemak usus dikeluarkan terlebih dahulu, sesudah itu perut dan semua jeroan ditarik ke luar.
f. Mencuci; Cuci dan bersihkan bagian dalam dan luar kemudian keringkan.
g. Mengikat dan melipat; Ikat dan bentuk sebelum dimasak.
2. Mengikat tanpa jarum
a. Buat ikatan di bawah lubang usus, silangkan di atas paha.
b. Ujung tali diletakkan pada bagian paha, letakkan ayam pada satu sisi, tali ditarik di atas sayap.
c. Kulit leher menutupi ujung leher, ikat dengan tali.
d. Kedua ujung tali ditarik kencang di bagian sisi sayap yang lain dan ikat.
3. Mengikat dengan jarum
a. Kulit leher menutupi ujung leher, tusukkan jarum melalui sayap dan bagian punggung.
b. Tusukan yang keluar ditusukkan melalui sayap kedua.
c. Tekan paha, tusuk-tusuk melalui kulit perut.
d. Tusukan yang keluar melalui p aha bagian belakang.
e. Ayam dibentuk lagi di setiap ujung, ditarik kencang dan ikat.
4. Mengikat kaki
a.    Ayam untuk sup dimasak, ayam panggang biasanya tidak diikat:
b.    Bagian kanan dan kiri perut dilubangi.
c.    Lipat kaki dan masukkan ke dalam lubang.
5. Mengikat dua kali untuk unggas yang besar (angsa, bebek, kalkun)
a. Ditusuk malalui bagian tengah pergelangan pada paha.
b. Tusuk kedua bagian sayap yang dilipat ke belakang dan ikat.
c. Kedua paha dirapatkan lalu tusukkan melalui bagian belakang paha melewati bagian perut lalu ikat.

E.    TEKNIK MEMOTONG UNGGAS
Potongan karkas bermacam-macam  tergantung dari selera dan daerah penjualan. Bagian potongan karkas antara lain:
a)      Dada (breast)
Potongan Dada Ayam

b)      Paha Atas (thigh) dan Paha Bawah (drumstick)
Potongan Paha Atas dan Bawah Ayam

c)     Punggung (back)
Potongan Punggung Ayam

e)      Sayap
Potongan Sayap Ayam

Sedangkan Potongan-potongan karkas tersebut  dapat dibedakan atas:
a)      Karkas utuh (whole karkas)
Karkas Utuh (Whole Karkas)

b)      Potong setengah (halves)
Potongan Setengah Karkas Ayam
Potongan Setengah (Halves) Karkas Ayam

c)      Potong seperempat (quarters)
Potongan Seperempat (Quarters) Karkas Ayam

d).  Potong seperenam
Potongan Seperenam Karkas Ayam 

e)     Potong seperdelapan dan sepersembilan bagian
Potongan Seperdelapan Karkas Ayam
Potongan Sepersembilan Karkas Ayam

f).  Potong sepersepuluh dan seperdua belas
Potongan Sepersepuluh Karkas Ayam
Potongan Seperdua Belas Karkas Ayam
g)      Karkas unggas tanpa tulang dan kulit (debane)


A.   TEKNIK PENYIMPANAN UNGGAS
Daging bebek atau daging ayam yang disimpan dalam freezer bisa bertahan sekitar 6 bulan.Cuci bersih, pisahkan bagian dalam atau jeroannya, masukkan ke dalam wadah plastik, lalu masukkan/reezer. Jika akan diolah, keluarkan 3 jam sebelumnya, biarkan daging unggas 'mencair' dalam suhu ruangan. Jangan masukkan lagi daging unggas yang sudah dikeluarkan dari freezer karena kemungkinan sudah tercemar.




Daftar Pustaka :

Yulianti, Nia. 2013. Kualitas Karkas Unggas. (online). http://niayulianty.blogspot.co.id/2013/06/kualitas-karkas-unggas_5.html. (diakses 2 Januari 2016)

Soenardi, Tuti. 2014. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : Gramedia.

Sufi S.Y. 2009.100+ Tip Pilihan Antigagal Memasak. Jakarta : Kawan Pustaka.

Permatasari, Tis’a. 2010. Jenis-jenis Unggas. (online) http://tissacuitzz. blogspot.co.id/2010/12/jenis-jenis-unggas.html. (diakses pada 2 Januari 2016).

Jauharima. 2012. Menyiapkan dan Mengolah Unggas. (online). https:// jauharima.wordpress.com/2012/06/30/menyiapkan-dan-mengolah-unggas/. (diakses 2 Januari 2016).

Cahyana, Cucu dan Guspri Devi Artanti.2009. Seri Buku Pintar Pengolahan Masakan Kontinental. Jakarta : Gramedia.

No comments:

Post a Comment