Metode memasak dalam seni kuliner dibagi
menjadi dua kategori yaitu melalui pemanasan
kring (dry heat) dan pemanasan
basah (moist heat). Menentukan metode memasak yang sesuai dengan jenis
makanan yang akan disajikan merupakan bagian utama seni kuliner.
Metode memasak disesuaikan dengan berbagai
jenis bahan makanan dan masakan yang diinginkan. Faktor aroma, penampilan dan
kelembutan atau kelezatan hasil pengolahan perlu dipertimbangkan bila memilih
metode memasak untuk daging, ikan, dan sayuran. Aroma diberikan oleh lemak dan
penampilan diberikan oleh browning/proses
pencokelatan.
Tabel
Istilah Metode Memasak
Istilah
|
Sumber Panas
|
Alat yg digunakan
|
Jenis makanan
|
Blanching
|
Panas basah
|
Ketel uap
|
Sayuran, buah-buahan
|
Boiling
|
Panas basah
|
Ketel uap, panci
|
Pasta, sayuran
|
Poaching
|
Panas basah
|
Wajan cekung, di atas kompor
|
Ikan, telur, buah
|
Simmering
|
Panas basah
|
Kukusan, panci
|
Sup, saos, daging, unggas
|
Stewing
|
Panas basah
|
Kukusan, penggorengan, panci
|
Sayuran, buah, unggas, pasta, beras, sereal.
|
Braising
|
Panas kering/ basah
|
Wajan, panci tertutup
|
Sereal, beras
|
Broiling
|
Panas radiasi
|
Alat dirancang khusus
|
Daging, unggas.
|
Baking
|
Panas kering
|
Macam-macam oven
|
Semua jenis makanan
|
Barbecue
|
Panas kering
|
Grill, oven
|
Daging, unggas
|
Deep-fat frying
|
Panas kering
|
Wajan dalam, penggoreng dgn tekanan,
Oven konveksi
|
Ikan dan unggas
Ikan, kerang-kerangan, ayam,
sayuran
|
Grilling
|
Panas kering
|
Grill, gas, listrik,
arang
|
Daging, ikan, sayuran.
|
Oven frying
|
Panas kering
|
Oven
|
Ayam, ikan, daging
|
Panfrying
|
Panas kering
|
Wajan bergagang, penggorengan, oven
|
Ayam, telur, bawang
|
Roasting
|
Panas kering
|
Bermacam-macam oven
|
Unggas,daging empuk. sayuran
|
Sauteing
|
Panas kering
|
Wajan bergagang, penggorengan
|
Unggas, daging
empuk, sayuran, ikan
|
Stir-fry
|
Panas kering
|
Penggorengan, wajan cekung, wajan bergagang
|
Sayuran, ayam, daging empuk, udang
|
1.
METODE PANAS BASAH
Metode panas basah atau metode memasak dengan air
adalah memasak dengan panas yang dikonduksi ke makanan melalui air (kaldu,
saos, susu, santan) atau melalui uap, misalnya merebus dan mengukus. Temperatur
cairan menentukan metode yang digunakan.
a. Boiling/Rebus
Boiling / Merebus |
Prinsip Merebus (Boiling)
1. Sayuran akar harus dimulai dengan air dingin untuk mengeluarkan aroma tajam dan beberapa zat kimia yang dikandungnya. Demikian juga untuk kacang-kacangan, buah kering dan biji-bijian. Selama memasak perlu ditutup. Garam ditambahkan bila air sudah mendidih.
2. Sayuran daun berwama hijau harus dimulai dengan air mendidih yang sudah diberi garam, dan usahakan air cepat mendidih kembali. Panci dapat ditutup sampai sayuran mendidih, kemudian dibuka untuk mencegah perubahan warna.
3. Air yang hilang karena penguapan harus segera diganti, agar makanan tetap tercelup air.
4. Buih yang timbul harus dibuang.
5. Air perebus harus segera ditiriskan setelah makanan masak dan makanan disiram dengan air dingin, agar proses pemasakan berhenti..
6. Daging acar/asinan harus dimulai dengan air dingin, untuk menghilangkan kelebihan garam. Perlu ditambahkan rempah-rempah dan bumbu dalam cairan perebus untuk menambah aroma.
Betapapun api kompor dibesarkan. temperatur cairan tidak menjadi lebih tinggi. Umumnya digunakan untuk memasak sayuran dan umbi-umbian atau tepung-tepungan Suhu tinggi akan membuat protein daging, ikan, dan telur menjadi keras, dan mendidih cepat akan menghancurkan makanan yang lembut.
Parboiling berarti merebus setengah matang Selanjutnya dimasak dengan metode lain misalnya memanggang (kentang) atau memasak dengan air sedikit dan tertutup (seledri).
b.
Blanching
Blanching |
Blanching
digunakan untuk:
1. Mengatur daging sehingga albumin darah tidak menyebabkan kaldu atau saos keruh.
2. Membersihkan
sayuran seperti adas dan witlof
dari rasa pahit.
3. Untuk
mengurangi waktu memasak.
4. Untuk
mengupas sayuran, buah, dan kacang-kacangan. Celupkan bahan tersebut dalam air mendidih selama 10 detik dan dinginkan sehingga kulit dapat dikupas dengan mudah. Contoh: tomat, kacang tanah, dan almond. Untuk
memblanch kentang,
masak dalam minyak panas sampai matang tapi belum berwarna.
Ada dua cara blanching
dalam air yaitu:
1. Masukkan
bahan dalam air dingin, didihkan sebentar, angkat dan celupkan dalam air
dingin. Tujuannya untuk melarutkan darah, garam, atau kotoran pada daging atau
tulang.
2. Masukkan
bahan dalam air mendidih, biarkan sampai air mendidih kembali, lalu cepat angkat dan segera dinginkan
dengan air dingin/air es. Tujuannya untuk mengatur warna dan menghancurkan enzym yang
berbahaya dalam sayuran dan proses masak berhenti
c.
Simmering/Mendidih Perlahan-lahan
Simmering |
Prinsip
Simmering
1. Cairan
tidak dipindahkan secara cepat untuk memecahkan makanan
padat dalam panci.
2. Bahan-bahan
dibiarkan masak tanpa penguapan cairan secara cepat. Panci biasanya tertutup.
3. Mendidih perlahan memungkinkan buih muncul
dan dapat disendok.
d. Braising/Memasak dengan Sedikit Air dan Tertutup Rapat
Braising |
Braising adalah cara memasak pelan dalam panel tertutup dengan sedikit air. Untuk mengempukkan daging yang mungkln keras, atau untuk memperoleh aroma yang bagus dengan cara memasak pelan danlama. Braising paling sesuai untuk daging yang keras.
Prinsip Braising
1.
Bahan yang akan dimasak dibumbui terlebih dahulu.
2.
Daging yang akan di-braise
selalu digoreng atau ditumis terlebih
dahulu dalam wajan terbuka sampai warna cokelat, kecuali untuk daging anak sapi.
3.
Tambahkan cairan panas sampai setengahpermukaan,
kemudian panci ditutup. Jangan ditambah dengan air dingin karena daging akan
mengeras.
4.
Braising
bisa juga untuk memasak beberapa sayuran seperti lettuce,
atau kol,
pada temperatur rendah dalam sedikit air, tanpa dicokelatkan dengan minyak,
atau hanya dengan sedikit ditumis.
5.
Makanan yang dimasak tidak sepenuhnya ditutup
dengan cairan pemasak. Bagian atas makanan dimasak dengan uap dalam panci
tertutup. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung berapa banyak saos yang dibutuhkan
untuk dihidangkan. Cara ini dapat menghasilkan saos yang kental dan beraroma.
6.
Khusus untuk masak ayam dan ikan, tidak perlu
ditambah air, makanan akan masak dengan uap dan makanan itu sendiri.
7.
Kecuali
sayuran, cairan perebus digunakan untuk membuat saos.
8.
Aroma cairan perebus sayuran terlalu kuat
untuk dibuat saos.
9.
Braising
dapat dilakukan dalam oven atau kompor biasa.
e.
Stewing/Setup
Stewing |
Prinsip Menyetup:
f. Poaching/
Merebus
g. Steaming/Mengukus
Grilling & Broilling adalah metode memasak
dengan panas kering yang dikonduksi melalui udara dari nyalaapi terbuka atau
tertutup. Karena udara merupakan konduktor panas yang kurang baik, maka makanan
harus didekatkan pada sumber api, supaya permukaan makanan cepat masak. Metode
ini cocok untuk memasak ayam dan ikan.Perbedaan antara grilling dan broilling adalah pada grilling pemanasan dari bagian atas makanan,
sedangkan broilling panas dari bagian bawah
makanan.Bagian penting pada metode memasak ini adalah membalik, agar semua
bagian makanan masak.
Menumis
berarti memasak
cepat dengan sedikit minyak/mentega. Saute berasal dan kata Perancis yang artinya jump/loncat
dan mengacu pada makanan yang dibolak-balik berkali-kali di atas wajan, untuk
membuat cokelat makanan secara merata. Wajan harus dipanaskan dulu dan minyak
mendesis/panas sebelum makanan dimasukkan. Saute harus dilakukan secara cepat
sampai masakan selesal Oleh karena itu bahan yang akan dimasak hams sudah
disiapkan sebelumnya. Api yang baik dan kecepatan mcmasak mempakan hal utama.
1.
Makanan
yang disetup, air dan rempah, bumbu atau aroma dimasak bersama.
2.
Makanan
yang disetup dapat berupa sayur, buah, ikan, ayam atau daging yangempuk.
3. Jumlah
air yang digunakan mencukupi
untuk semua bahan yang dimasak.
4.
Menyetup
makanan harus
tertutup pada
temperatur ancara 95-99°C.
5. Cairan perlu sedikit dikentalkan menggunakan bahan
yang dimasak atau dengan menambahkan bahan pengental dekat waktu berakhirnya
memasak.
Poaching |
Poaching / merebus adalah cara memasak
dengan mencelupkan makanan dalam cairan pada suhu antara 71-82°C. Pada suhu
tersebut tidak kelihatan pergerakan cairanya. Ini merupakan cara masak yang
halus/lembut dan cocok untuk makanan seperti ikan, telur, dan buah yang lunak. Poaching dapat
dilakukan di atas kompor, atau dalam oven.
Prinsip
Poaching
1. Makanan yang akan di-poach dapat disusun dalam baki cekung/dangkal, biasanya hanya satu lapis.
2. Air, kaldu, sirop atau susu dapat digunakan sebagai cairan untuk merebus.
3. Cairan perebus dapat dibuat saos.
4. Cairan perebus dingin perlu ditambahkan untuk dapat sekedar menutup makanan.
5. Bila mem-poach telur, biarkan air mendidih pelan-pelan kemudian pecahkan telur, pada satu sisi wajan sehingga putih telur cepat mengental. Wajan kemudian dapat digerakkan pada sisi kompor agar telur dapat matang.
Steaming |
1. Steamer Atmosphir, mempunyai tempat air mendidih pada dasar
kompartemen/ruang perebus dan ventilasi
sehingga uap tidak
naik terlalu tinggi
diatas tekanan suhu sesuai yang dibutuhkan. Untuk alasan ini, pintu steamer
dapat dibuka kapan saja, tetapi
uap akan hilang setiap kali pintu dibuka. Semua makanan
dapat dikukus dalam pengukus ini.
2. Pressure Steamer, mempunyai generator uap terpisah atau
menyatu (built-in). Bekerja pada tekanan 35-50 kPa dengan panas lebih dan 100°C. Apabila sedang bekerja
pada tekanan yang dibutuhkan pintu otomatis terkunci dan sebelum pintu dibuka
tekanan harus
diberi lubang angin/ventilasi.
Karena tekanan, suhu uap tinggi
dapat tercapai sehingga waktu memasak dapat lebih singkat. Dapat digunakan
untuk memasak daging, ayam, ikan atau kacang- kacangan kering. Pressure Steamertidak cocok untuk memasak puding atau
adonan yang menggunakan telur.
3. High Pressure Steamer, serupa
dengan Pressure Steamer tetapi bekerja pada tekananlebih tinggi kira-kira 100 kPa. Oleh karena itu
uap sangat panas dan makanan cepat masak. Biasanya dilengkapi dengan timer yang
mendesis/mendengung atau vendlasi uap otomatis apabila waktu memasak tercapai. Tidak
mempunyai kapasitas besar, dirancang untuk memasak sayur segar atau beku dalam
waktu 1-5 menit.
4. Combi
Steamer, adalah
kombinasi oven dan steamer,
dapat memasak dengan panas basah, panas kering atau kombinasi keduanva, membuat
steamer yang lain menjadi kuno.
Masukan uap dapat dikontrol untuk memperoleh kejenuhan yang dibutuhkan dan menyesuaikan
produk yang dimasak. Model ini dirancang untuk memungkinkan bermacam-macam makanan dapat dimasak pada yang bersamaan tanpa
aroma bercampur.
Prinsip Mengukus
1. Memasak
dengan tekanan
rendah hanya cocok untuk sayuran akar dan puding yang membutuhkan waktu masak
lama.
2. Memasak
dengan tekanan tinggi akan mempercepat
waktu memasak, misalnya sayuran 30-35% lebih cepat sedangkan untuk daging dan
kacang-kacangan kering 70-75% lebih cepat.
3. Sayuran
dan puding harus dikukus pada baki yang berlubang-lubang yaitu modul Gastronorm
atau alat yang dibuat khusus untuk mengukus.
4. Sayuran
beku hendaknya dikukus dengan kukusan tekanan tinggi.
5. Puding
yang dikukus dengan Atmospheric
Steamer harus ditutup dengan baik untuk mencegah pengembunan uap
dari pembuatan puding basah.
1.
METODE PANAS KERING
Pemanasan kering merupakan metode memasak
dengan mentransfer panas ke makanan tanpa menggunakan uap/air. Contoh : baking & roasting, grilling & broilling, deep frying.
Istilah Baking
& Roasting secara garis besar sinonim, keduanya
menggambarkan metode memasak makanan dengan udara panas dankering kesekelilingnya, biasanya dalam oven. Baking & Roasting
membuat permukaan
makanan menjadi kecokelatan.
Warna cokelat
yang terjadi pada karbohidrat (misalnya roti) apabila dipanaskan merupakan hasil
karamelisasi, sedangkan pada daging akibat reaksi maillard.
Istilah baking
dan roasting oleh para chef dapat
salingdipertukarkan/interchangeably.
beberapa
chef
membedakan berdasarkan suhu, dimana roasting
memerlukan suhu
yang lebih tinggi sehingga lebih cepat cokelat dibandingkan baking.
Yang lain lebih senang menggunakan istilah “roasting'
khususnya untuk daging, unggas dan sayuran, sedangkan istilah “baking'
untuk
memanggang ikan, dan seafood, namun ada juga yang mengatakan bahwa baking
khusus untuk roti, pastry, dan
kue-kue.
Prinsip
Baking
&
Roasting
1. Oven harus dipanaskan sebelumnya sesuai suhu
yang dibutuhkan.
2. Bila meletakkan makanan kecil dalam loyang
pemanggang, harus hati-hati untuk memberi jarak secara teratur agar
distribusi panas dalam oven merata.
3. Alas dari kertas silikon dapat diletakkan
pada loyang pemanggang sebelumkue sehingga kue ddak melekat dan bagian bawah
ddak berwarna tua.
4. Kue besar/cake yang memerlukan
waktu memanggang lama perlu diberi lapisan kertas yang cebal pada sisi dan
antara pelapis dan cetakan kue. Hal ini akan mcncegah bagian luar tcrlalu
matang sebelum bagian dalam masak
5. Roasting
sebaiknya dipilih potongan daging dan ayam yang berkualitas prima untuk
dipanggang.
6. Untuk membantu agar matangnya merata, potongan
yang akan dipanggang juga harus
rata dan tidak
terlalu besar.
7. Potongan daging dibersihkan dari lemak yang
berlebih dan
bila perlu diikat agar bentuk tidak
berubah.
8. Daging bertulang (seperti iga, paha kambing) memerlukan waktu
memasak lebih lama sebab tulang merupakan penangkal panas.
9. Daging tak berlemak dapat diberi lemak atau
permukaanya dilumuri mentega atau minyak.
10.
Suhu memanggang harus tetap kurang lebih
150°C. Suhu awal yang terlalu tinggi tidak memperbaiki hasil pemanggangan tetapi
cenderungmeningkatkan kehilangan cairan selama memasak melalui penyusutan.
11.
Termometer daging hendaknya dimasukkan ke
tengah daging panggang terkecil. Ini akan mencatat suhu bagian dalam daging, memberikan indikasi kematangan yang baik.
12.
Bila termometer daging ddak tersedia, untuk
memperkirakan kematangan daging panggang,
caranya dengan memperhitungkan lama waktu memasak dengan berat potongan daging
Untuk unggas dan babi, tusuk dagingnya untuk melihatapakah juicesnya
sudah bening.
13.
Daging hendaknya dipoles dengan lemak dari
panci selama memanggang untuk membasahi dan menambah aroma.
14.
Kuah daging/saos untuk daging panggang dibuat
dan juice
yang di panci.
b. Grilling
& Broilling/Memanggang
Broilling |
Grilling |
Alas
panggangan yang besar mempunyai dua atau tiga kontrol panas terpisah, yang
dapat disesuaikan untuk menghasilkan daerah yang sangat panas untuk membakar
semua yang dipanggang. Makanan kemudian dipindahkan ke alas panggangan yang
diset/diatur lcbih rendah, untuk menyelesaikan memasak sesuai dengan derajat
panas yang dibutuhkan sampai masak.Sebelum mulai memanggang, pastikan bahwa
tempat tadah minyak kosong dan pada tempatnya.
Barbecue serupa dengan galling atau broilling, tetapi sumber api berasal dari kayu
bakar, batu bara atau arang Pemanggang dengan nyala api atau pemanggang barbecue terdiri dari jajaran batang atau
tempat terbuka dengan sumber panas 10-15 cm di bawah permukaan memasak. Panas
yang diproduksi oleh gas atau listrik di pindahkan ke dinding besi atau keramik
untuk memperoleh pancaran panas yang dibutuhkan. Lemak yang menetes dari daging
memberikan pengaruh terhadap nyala api. Terlalu banyak nyala api akan menghasilkan
rasa gosong, karena api yang dihasilkan tidak cukup panas untuk memasak daging.
Terlalu
banyak nyala api dapatdisebabkan pemanggang terlalu dingin, daging mempunyai
banyak lemak, atau design/rancangan grill tidak
benar. Batang pemanggang harus miring ke depan, sehingga minyak dapat turun
lewat batang tersebut menjauhi panas. Kemiringan ini juga membantu dalam memilah
panas sehingga daging yang di depan paling dekat api akan matang sempuma
sedangkan yang ada di puncak kemiringan adalah medium atau setengah matang
Panggangan ini tidak cocok untuk ikan.
Memanggang
dapat juga dilakukan dengan alat salamander yang merupakan pemanggang
domistik, dapat berdiri bebas dan mempunyai lebih banyak luaran panas.Digunakan
untuk membuat masakan menjadi kecokelatan, untuk memasak tiram panas, dan
untuk glasur makanan yang diberi gula beku (icing).
Prinsip Grilling & Broilling
1. Hanya
porsi tunggal ikan dan daging yang sesuai untuk dipanggang.
2. Ikan
dan daging harus yang berkualitas tinggi dan potongan yang terbaik yang digunakan.
3. Makanan yang dipanggang harus segera dihidangkan
4. Pemanggang/alat
panggang harus
dipanaskan dulu sebelum memasak.Panas
harus cukup terik agar daging mntang dengan baik,
tanpa gosong.
5. Pemanggang
harus diberisedikit minyak agar tidak lengket.
6. Daging
dapat dicelupkan terlebih
dahulu dalam minyak bersih sebelum diletakkan pada pemanggang. Selama memasak daging harus dibalik dengan
jepitan daging.
7. Ikan
harus sedikit diberi
tepung, dinginkan dan diberi
sedikit bumbu sebelum dipanggang.
8. Apabila
ikan harus dipanggang di alas panggangan yang sama dengan daging, usahakan ada
area terpisah yang bersih untuk ikan guna mencegah pemindahan aroma.
9. Selama
waktu pelayanan makanan, pemanggang sedap saat harus dibersihkan untuk
menghindari
penimbunan residu yang terbakar.
10. Makanan
panggang umumnya lebih baik diben bumbu terlebih dahulu.
11. Pada
akhir pelayanan makanan, alat panggang dan penampung minyak harus dibersihkan dengan baik. Bersihkan
nampan pemanggang secara teratur.
12. Jangan
mencoba mempertahankan makanan supaya tetap hangat dalam nampan panggang Bila
perlu pindahkan makanan pada bain
marie yang dipanaskan segera setelah makanan masak.
c.Deep-frying/Menggoreng dalam Minyak Banyak
|
Deep-frying
adalah menggoreng dengan mencelupkan makanan dalam
minyak panas dan banyak untuk memperoleh makanan yang renyah dan warna
keemasan. Daging, ikan, dan unggas biasanya dilapisi dengan remah roti/tepung
panir atau adonan, sebelum di-deep-frying.
Penggorengan
yang baik adalah yang berdiri
di lantai dan mempunyal
posisi termostat dan pengawasan yang baik. Juga harus mempunyai pipa pembuangan yang terisolasi dan tempat penampungan minyak
yang sudah digabung/builtin. Jenis
penggorengan ini tidak memungkinkan untuk menjadi tertalu panas dan mudah
merawatnya.
Termostat
Termostat
adalah alat terkalibrasi halus, dengan tombol hidup-mati (on-off),
tujuan utama adalah untuk menset/mengatur dan mempertahankan suhu memasak yang optimum. Suhu ini bisa
disesuaikan menurut
jenis makanan yang diolah/digoreng. Perlu diketahui bahwa mengatur termostat pada suhu tinggi
tidak membuat minyak cepat panas. Sebaliknya pada dapur yang terlalu sibuk,
pemasak dapat lupa menset kembali pada suhu sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga
minyak menjadi terlalu panas untuk menggoreng. Sebaiknya termostat diset pada
suhu sesuai dengan yang dibutuhkan dan tunggu sampai suhu tersebut tercapai.
Menggunakan
wajan dalam (deep frier)
1. Pastikan keran pengeluaran rertutup.
2. Masukan
minyak atau lemak/mentega dalam wajan penggoreng, panaskan hingga lemak
meleleh. Suhu medium, tidak boleh terlalu tinggi, karena mentega/lemak dapat
terbakat
3. Bila
lemak sudah meleleh tambahkan minyak/lemak sesuai yang dibutuhkan kurang lebih
setengah atau dua-pertiga wajan.
4. Atur
termostat pada suhu sesuai yang diburuhkan misalnva 170-190°C.
5. Bila
suhu sudah sesuai dengan yang dibutuhkan, masukkan makanan yang sudah ditiriskan kering dalam wajan penggoreng dan celupkan ke dalam minyak pelan-pelan. Bila
minyak berbusa, angkat keranjang
sebentar, kemudian celupkan lagi. Kadang-kadang makanan dimasukkan langsung
dalam minyak seperd halnya makanan yang dilapisi adonan.
6. Balik
makanan dengan sodet/sutil atau goyangkan wajan untuk mencegah terlalu masak/gosong.
7. Bila
warna makanan sudah kecokelatan, angkat, driskan dan dihidangkan secepamya.
8. Hindarkan minyak menetes dari wajan ke lantai, karena menyebabkan lantai
menjadi licin.
9. Gunakan
penyaring minyak dan secara teratur saring minyak dari butiran-butiran yang tertinggal.
Perawatan media
menggoreng (minyak)
1. Saring
media secara teratur,
lebih baik setiap
hari setelah dingin sekitar
30°C. Gunakan pompa penyaring atau kertas penyaring sekali pakai. Lap wajan dan
ganti media.
2. Setiap minggu atau lebih sering bila banyak
dipakai, cuci wajan dengan air dan detergent.
Bilas
dengan air bersih dan segera keringkan.
3. Ganti
media secepat mungkin. Penggorengan dengan kapasitas 20 kg harus menggunakan
media yang cukup untuk satu minggu melalui penambahan dap hari.Tutup
penggorengan dengan penutup pada malam hari, untuk mencegah pemecahan media.
4. Jangan
menggoreng sekaligus banvak, tetapi pertahankan dengan ratio 1:8 yaitu 1 kg makanan
untuk tiap 8
kg media menggoreng. Muatan berlebih memperlambat pemasakan dan menyerap media
sehingga menyebabkan makanan berminyak dan lembek.
5. Bila
menggoreng tidak
diteruskan, turunkan
termostat pada suhu antara 95-120°C Hal ini meningkatkan umur media dan mempercepat pemanasan kembali bila menggoreng
diteruskan.
6. Jangan
meletakkan makanan basah pada penggorengan,
sebab air mempercepat
kontaminasi dan kerusakan media menggoreng.
7. Bila media menggoreng tidak disaring secara teracur, butir-butir pelapis
makanan yang rontok dan gosong, akan melapisi makanan dengan noda hitarn.
Keamanan
pada waktu menggoreng
1. Jangan berlarian di dapur, terutama dekat
penggorengan.
2. Jauhkan air atau cairan lain dari penggorengan panas.
3. Cek ketepatan suhu termostat dengan menaruh
termometer pada media menggoreng yang panas.
4. Selalu ada keranjang penggoreng atau sodet
dekat tangan.
5. Berdiri di belakang wajan untuk menghindari
terbakar uap atau percikan
dari media yang panas.
6. Mencegah media menggoreng menjadi berbusa
atau bergelembung dengan cara:
· Mengganti media sebelum menjadi hitam.
· Diisi
sampai batas yang benar/isi wajan tidak terlalu banyak
· Keringkan
makanan sebelum digoreng, terutama kentang.
7. Jangan biarkan media menjadi panas di atas
204°C
8. Kecilkan
api lemak dengan selimut api. Ini dapat diinstai dengan fitting
khusus pada dinding dekat penggorengan.
Prinsip Deep-frying
1. Menyiapkan makanan secara benar.
a. Sedap
potongan makanan hendaknya sama dalam bentuk dan ketebalan, sehingga makanan
dapat masak dalam panas dan waktu yang sama. Hanya makanan mentah dan dipotong tipis cocok untuk deep
frying, karena makanan dengan potongan tebal akan gosong
dibagian luar sebelum bagian dalamnya matang. Wajan datar (shallow)
lebih cocok untuk makanan dengan potongan tebal.
b. Makanan
sebaiknya didinginkan sesudah diberi remah-remah. Goyang-goyang agar remah-remah yang kurang menempel jatuh dan tekan-tekan bagian luar agar remah menempel lebih kuat.
c. Bila
makanan dilapisi
dengan adonan, tiriskan kelebihan
adonan agar Iapisan
tipis dan rata. Masukkan makanan secara
pelan-pelan kedalam wajan sehingga permukaan adonan
terbentuk sebelum menyentuh dasar
wajan.
d. Hanya
sejumlah kecil makanan
beku dapat digoreng langsung dengan minyak banyak/deep faing tanpa
dicairkan dari beku. Contoh: kripik kentang beku hrus digoreng tanpa dicairkan
dan beku/thawing
terlebih dahulu. Karena hal ini dapat menurunkan suhu media sccara riba-riba,
maka setiap menggoreng harus sedikit demi sedikit.
2. Memanaskan
media menggoreng tidak melebihi
suhu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tertentu. Panaskan pelan-pelan
sampai seluruh
media meleleh.
3. Usahakan
agar sisa-sisa adonan dan makanan dalam penggorengan selalu seminimal mungkin.
4. Pasrikan
bahwa makanan terutama
kentang dikeringkan (dengan tisu atau lap bersih) sebelum digoreng.
5. Tiriskan
makanan setelah digoreng di atas penggorengan, agar media menetes kembali ke
wajan.
6. Bumbui
makanan di luar wajan penggoreng. Garam yang jatuh dalam media menyebabkan
media cepat rusak.
7. Hidangkan
makanan pada waktu bagian luar masill renyah.
d. Shallow Frying/Menggoreng dengan Wajan Dangkal
Shallow frying |
Termasuk dalam cara ini adalah,
menumis, mengoseng, orak-arik dan menggoreng Wajan penggoreng biasanya dipilih
untuk meggoreng dangkal, tetapi untuk jumlah besar beberapa dapur menggunakan
wajan dangkal besar yang bisa dimiringkan.
Prinsip
Shallow
frying.
1. Satu
porsi ikan, daging atau ayam, cocok menggunakan wajan dangkal.
2. Makanan
sudah diberi bumbu dan kadang-kadang dilapisi tepung, remah roti atau telur sebelum digoreng.
3. Wajan
dipanaskan terlebih dahulu dan diberi minyak/mentega/margarin. Campuran mentega
dan minyak dianjurkan. Mentega memberi aroma dan membantu browning, sedangkan
minyak dapat mengambil panas dan mengurangi risiko gosong.
4. Panaskan
minyak terlebih dahulu, sebelum memasukkan makanan. Minyak harus cukup panas,
untuk menutup potongan daging sebelum cairannya keluar sehingga daging tidak seperti direbus. Bila makanan dibalut
remah-remah, minyak harus cukup panas agar menutup bagian luar, untuk mencegah penyerapan oleh remah. Panas kemudian
diturunkan untuk menyelesaikan pemasakan pada saat remah sudah menjadi kecokelatan.
5. Apabila
bagian atas makanan kelihatan sedikit basah, ini tandanya panas sudah masuk dan
saatnya makanan dibalik.
6. Telur
dan ikan memerlukan
api sedang agar masaknya merata dan ridak gosong di bagian pinggir.
7. Menempatkan ikan atau makanan yang diberi
remah disusun ke
bawah, sehingga
setelah membalik pada pertengahan memasak,
bagian yang paling baik ada di bagian atas dan siap untuk dihidangkan.
8. Tiriskan
sisa minyak pada makanan sebelum diletakkan di piring hidang.
e. Saute/Menumis
Saute |
Saute blasanya hanya merupakan
bagian dari
persiapan memasak. Mungkln dilakukan hanya untuk mencokelatkan daging, untuk
memanaskan daging, atau ikan yang sudah masak, atau untuk mencampur sayuran.
Endapan pada panci bekas membuat saute
daging atau ikan biasanya dibuat saos untuk masakan.
Sweat
Sayuran disebut di-sweat apabila digoreng dengan
wajan dangkal tanpa memperhatika warna. Proses ini biasanya dilakukan
terhadap bawang dan sayuran lain dimana dibutuhkan agar mengeluarkan cairan
dalam minyak atau mentega. Tujuan sweating sayuran
adalah untuk mengeluarkan sebagian uap/embun agar aromanya keluar.
Sebagian aroma makanan larut dalam minyak yang kemudian dapat
digunakan untuk memasak. Perludicatat bahwa lemak menyerap aroma dengan baik. Sweating memerlukan lemak dalam jumlah sedang dan
tidak terlalu panas. Makanan perlu sering
diaduk untuk mencegah kecokelatan dan memastikan masak merata.
f.Stir-fry/Menumis
Istilah ini biasanya berhubungan dengan masakan Asia. Biasanya menggunakan wajan datar, sedikit minyak, api panas, dnn bermacam-macam sayuran dimasukkan untuk dimasak.
Kadang bahan makanan dimasak secara terpisah, lain dicampur sebelum dihidangkan. Atau dapet juga, bahan yang lebih lama dimasak dimasukan terlebih dahulu dan yang paling cepat masak dimasukkan terakhir. Kadang-kadang makanan diasin lebih dahulu atau minyaknya diberi aroma bumbu-bumbu sebelumnya.
Makanan harus dipotong kecil dan sama bentuk/uniform untuk membantu mempercepat masak dan merata. Makanan biasanya dimasak dalam jumlah kecil dan diaduk terus menerus. Tidak boleh ditumpuk/ditimbun dalam wajan karena hal ini akan menyebabkan beruap dan bcrembun. Daging dipilih yang kualitas bagus dan dipotong tipis, sayuran tetap berwarna cerah dan renyah.
Prinsip Menumis
1.
Semua bahan makanan harus bersih, ditiriskan dan dikumpulkan sebelum mulai
memasak.
2.
Bahan harus dipotong dengan bentuk dan ukuran
yang sama, agar potongan kelihatan uniform dan
memiliki keempukan yang sama.
3.
Umumnya ayam, ikan, daging dibumbui/marinated
sebelumnya untuk menambah rasa dan keempukan. Bahan sering dibalut tepung
jagung sebelum dimasak.
4.
Sebelum memasak, minyak perlu dipanaskan dulu
di wajan, diputar sekeliling dan kelebihannya disingkirkan.
5.
Sedikit
minyak perlu ditambahkan pada daging dan ikan sebelum dimasak.
6.
Menumis
mecupakan proses yang sangat cepat. Bahan makanan yang lama masaknya harus
dimasak dulu dengan metode lain.
7.
Menumis
memerlukan kerja tim, untuk setiap
orang pada pekerjaannya, yang lain menyiapkan,
memotong, dan mengumpulkan semua bahan untuk setiap pesanan.
g. Memasak dengan Oven Microwave/ Microwave
Cooking
Magnit dalam oven microwave menghasilkan
gelombang magnit dengan frekuensi sangat tinggi dan panjang gelombang sangat
pendek, yang disebut microwave. Bila makanan dimasukkan dalam oven microwave, akan menyerap energi
dan panas sangat cepat. Oleh karena itu,
ukuran, bentuk dan ketebalan makanan harus distandarkan untuk menetapkan waktu
memasak sebaik mungkin.
Energi microwave dapat melalui peralatan keramik, gelas,
porselen atau plastik khusus. Peralatan
metal atau aluminium, tidak dapat digunakan, karena tidak
dapat menyerap gelombang panas dan akan dipantulkan.
Energi dapat menembus makanan sampai 4 cm. Permanaian
yang sempurna tergantung transfer panas oleh konduksi dari bagian yang panas ke
bagjan yang dingin. Oleh karena itu, bagian alas/piling yang kontak dengan
makanan menjadi panas terlebih dulu sebelum pinggirannya.
Pemanasan microwave
sebenamya terjadi karena pergesekan molekul dalam makanan itu sendiri. Itulah
sebabnya area sekeliling tidak menjadi panas. Makanan yang berbeda menyerapmicrowave padatingkatyang berbeda. Oleh karena Itu waktu
yang dipertukan untuk memanaskan Juga berbeda. Karena energi yang tersedia
sudah diatur. maka makanan yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama.
Keuntungan
1. Makanan dapat dipanaskan dalam jumlah sedikit dengan cepat. Hal ini terutama cocok untuk memanaskan makanan setengah masak atau makanan siap santap. Bila digunakan dengan benar, tidak akan kehilangan aroma.
2. Makanan panas da put dihidangkan dengat cepat sesuai suhu yang seharusnya/dike- hendaki.
3. Makanan dapat tetap dingin, dan dipanaskan sesuai yang dibutuhkan sehingga makanan dapat tetap segar.
4. Sisa makanan dapat dihindari hanya dengan memanaskan makanan sesuai yang di butuhkan.
5. Waktu memasak dapat lebih pendek dengan mengkombinasikan oven microwave dan alat masak konvensional.
6. Oven microwave sangat padat, tersusun rapat dan tidak memerlukan extra canopy.
Keterbatasan
1. Hanya satu atau dua porsi dapat dipanaskan pada saat yang sama.
2. Makanan tidak akan berwarna atau kecokelat-an dalam oven microwave.
3. Makanan beku bila dimasukkan dalam oven microwave akan mencair dan panas tidak merata karena kristal es akan memantulkan gelombang. Untuk makanan mentah dapat berbahaya, karena bagian makanan yang su- dah mencair akan matang sebelum bagian lain mencair secara sempurna. Oleh karena itu, sebaiknya makanan beku dicairkan ter- lebih dahulu sebelum dipanaskan. Cara lain misalnya makanan dapat dipanaskan se- bentar dalam microwave, dengan beberapa kali diistiraliatkan. Makin tinggi suhu awal, makin cepat makanan akan dipanaskan.
4. Waktu yang akurat sangat penting, Kesalahan 30-60 detik kelebihan waktu dapat menyebabkan menjadi terlalu panas dan rusak.
5. Makanan yang tebal seperti kentang rebus memerlukan waktu lebih lama untuk dipa naskan dibandingkan makanan yang lebih tipis seperti ketimun. Makanan hatus dise- suaikan dengan bentuk dan ketebalan agar tercapai pemanasan yang merata.
6. Oven microwave tidak cocok untuk masak daging merah, tetapi jika memasak ikan, ayam dan makanan dengan tektur pori-pori terbuka, dapat diperoleh hasil yang baik.
7. Kue/pie dan tart yang mengandung isian basah, menjadi lembek dan kehilangan tek tur nya karena uap merembes dari isian. Bila makanan terpapar dengan pancaran panas seperti cahaya infra merah, kerenyahan kue dapat dipertahankan, tetapi paparan yang lama dapat menyebabkan kekeringan. Kue lain dapat dipanaskan dengan sukses tetapi kue cenderung kering bila dibiarkan dalam waktu lama.
Oven microwave bermanfaat untuk memanaskan makanan
yang sudah disiapkan dan akan dihidangkan dalam porsi dalam jangka waktu
lama. Lebih ideal untuk memanaskan 1-2 porsi makanan yang disimpan dingin,
bukan dibekukan, sampai saatnya dihidangkan.
Daftar Pustaka :
Soenardi, Tuti. 2014. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : Gramedia.
Daftar Pustaka :
Soenardi, Tuti. 2014. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : Gramedia.
No comments:
Post a Comment