A.
PENGERTIAN DAGING
Daging adalah produk pangan asal hewani, disukai oleh setiap orang di dunia kecuali para
vegetarian. Yang dimaksud dengan daging disini adalah daging yang biasa dikonsumsi oleh mayarakat seperti daging
sapi, anak sapi, ayam, kambing, domba, jeroaan, babi serta basil olahannya seperti nugget, sosis, ham, bacon,
dan burger. Daging dapat diolah untuk berbagai masakan dengan potongan-potongan
tertentu. Di toko swalayan sudah tersedia potongan-potongan daging seperti untuk steak, kebab/sate, barbeque,
sukiyaki,
bulgogi, rawon, gulai, sop, dan daging cincang. Tidak demikian halnya di pasar
tradisional, pembeli harus memilih sendiri
daging yang dibutuhkannya. Pada umumnya daging yang dikonumsi masyarakat biasanya
berupa
daging sapi.
Daging merupakan jaringan otot yang terdiri
dan tiga
macam, yaitu janngan otot rangka, janngan otot jantung dan jaringan otot
halus. Jaringan otot rangka adalah janngan otot yang menempel secara langsung atau tidak
langsung pada tulang, yang menimbulkan suatu gerakan, dan atau memberikan
bentuk pada tulang, merupakan bagian terpendng dan utama dan karkas. Jaringan
otot jantung merupakan janngan pembentuk organ jantung, sedangkan jaringan
otot halus merupakan jaringan yang banyak ditemukan pada saluran pencernaan dan
reproduksi termasuk sistem pembuluh
darah. Semakin sering
jaringan otot digerakkan,
jaringan otot akan semakin banyak dan besar. Ini menyebabkan bagian daging seperti betis (shank) memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi. Sebaliknya, jaringan otot yang
rerletak pada bagian yang jarang digerakkan.
Seperti pada
bagian punggung (loin), memiliki tingkat keempukan yang tinggi.
Komposisi
kimiawi daging adalah:
- Air (65-80%). Dengan jumlah air yang begitu banyak, maka dalam memasak daging sering penyusutan menjadi masalah: kelembaban menurun, daging menjadi kering, berat sangai. menurun sehingga ‘keuntungan’ menjadi sedikit. Berbagai perlakuan terhadap daging seperti penggilingan, pembekuan, pencairan (thawing), penggaraman, proses enzimarik, pemberian zat aditif, dan pemanasan, akan mempengaruhi kandungan air akhir dari daging.
- Protein (16-22%). Protein adalah zat gizi yang sangat penting dalam daging, yang mengental (koagulasi) dengan pemanasan. Hal ini berarti protein akan menjadi kencang dan hilang kelembabannya. Koagulasi protein berkaitan dengan kematangan daging (doneness) yang diinginkan.
- Lemak (1.3-13%). Banyaknya lemak pada daging berbeda-beda, misalnya brisket yaitu daging bagian dada mengandung lemak cukup dnggi. Lemak daging diperlukan untuk hal sebagai berikut:
- Juiciness. Marbling adalah butir lemak putih yang terlihat oleh mata, tersebar pada jaringan otot daging. Marblingakan mencair saat daging dipanaskan dan berkontribusi daIam meningkatkan citn rasa daging (yuicincss). Memberikan aroma daging yang sedap dan berperan meningkatkan keempukan daging. Jadi juiciness pada well-marbled beefdisebabtan lebih oleh lemak, daripada oleh kelembaban.
- Tenderness (keempukan). Marblingakan Bemisahkan serat-serat otot sehingga mudah dikunyah.
- Flavor. Lemak adalah sumber flavor utamapada daging. Steak dari daging prime (top grade) akan terasa dagingnya bila dibanding dengan jenis daging lainnya.
- Karbohidrat (0.5-2.3%). Bila memasak daging sampai cokelat, berarri ada karamelisasi karbohidrat.
- Mineral dan Vitamin (1%). Daging merupakan sumber vitamin seperd Vitamin A, B-kompleks (B1,B2, Niatin, B6 dan B12), serta mineral kalsium (Ca), besi (Fe) dan zinc (Zn).
Tentang struktur daging, daging tersusun oleh
jaringan-jaringan sel, yang secara umum dibagi dalam empat golongan, yaitu
jaringan kulit, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Jaringan
otot tersusun dari beberapa serabut otot yang diikat oleh jaringan pengikat sehingga
membentuk berkas yang padat Satu ikat serabut-serabut otot yang panjang dan
pipih (kira-kira seukuran dengan rambut manusia) membentuk janngan otot. Ini
menunjukkan susunan
(texture) suatu
daging. Daging yang halus mempunyai serat kecil yang saling terikat, daging
kasar mempunyai serat yang kasar.
Serat otot saling terikat dalam suatu
jaringan yang disebut jaringan penghubung (connective
tissue). Demikian pula sedap serat otot ditutup oleh
lapisan jaringan penghubung. Sangat penting bagi juru masak untuk memahami bahwa jaringan penghubung adalah kuat/keras/liat. Agar dapat berhasil dalam memasak
daging, perlu mengetahui:
- Daging mana yang jaringan penghubungnya banyak dan yang sedikit
- Bagaimana cara terbaik membuat daging keras menjadi empuk.
Daging
yang jaringan penghubungnya banyak, bila:
- Berasal dari otot yang sering digerakkan. Contoh: otot kaki mengandung jaringan penghubung lebih banyak dibanding dengan jaringan punggung.
- Berasal dari hewan yang lebih tua. Daging anak sapi lebih lunak daripada daging sapi jantan muda.
Daging yang jaringan penghubungnya banyak
dapat menjadi lunak bila dimasak dengan teknik yang benar. Ada dua jenis
jaringan penghubung, yaitu kolagen yang berwarna pudh, dan elasdn
yang berwarna kuning.
a. Kolagen. Dengan pemanasan
basah (moist
hear), kolagen akan diubah menjadi gelatin dan air. Moist heat
dengan temperatur rendah dalam waktu agak lama adalah paling efektif dalam
membuat daging menjadi empuk, berair.
Faktor lain juga
dapat membantu melunakkan kolagen: asam, enzim, dan pengempuk (tenderizer).
Asam membantu melarutkan kolagen. Pengasinan (marinating)
daging dalam larutan asam atau menambahkan bahan rasa asam seperd tomnt atau
anggur pada cairan nkan membantu daging menjadi empuk. Enzim secara alamiah ada
pada daging, memecah beberapa jaringan penghubung dan protein. Enzim ini
ridak nkrif dalam temperatur beku, bekerja lambat dalam kulkas, bekerja aktif
pada tcmeratur kamar dan rusak pada punas di atas 140 °F (60 °Q. Pengempuk (tenderizer) adalah enzim seperti papain (ekstrak daun pepaya), yang ditambahkan
pada waktu memasak
daging atau disuntikkan sebelum hewan disembelih. Selain ekstrak daun pepaya, enzim lain adalah
bromelin (pada buah nanas muda maupun matang) dan ficin (ekstrak getah daun dan buah figara).
Perlu latihan bila menggunakan enzim tenderizer.
Terlalu lama pada suhu kamar dapat menjadikan daging h an cur.
b. Elastin. Hewan tua
mempunyai elastin
lebih banyak daripada hewan muda. Elastin tidak
rusak pada pemanasan. Pengempukan hanya dapat dicapai dengan memisahkan elastin
(menghilangkan semua tendon yang ada), dan secara mekanik memecah serat seperti
dalam pounding
atau cubing, grinding
(hamburger), memotong tipis daging yang sudah masak.
B.
JENIS/KLASIFIKASI
DAGING
Daging adalah salah satu
produk pangan asal hewani yang mempunyai gizi tinggi karena mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral Yang dimaksud dengan daging
ialah bagian yang diperoleh dari pemotongan ternak, baik ternak besar seperti
sapi, kerbau dan kuda, ternak kecil kambing, domba maupun ternak unggas.Daging
konsumsi yang dijual di pasar tradisional maupun di swalayan dapat
dikatagorikan dalam dua kelompok.Kelompok pertama, daging dari ternak besar
seperti sapi, kerbau, dan kambing.Sedangkan kelompok kedua, daging dari ternak
kecil yaitu dari jenis unggas, ayam, itik, entog, dan lain-lain.
Daging berkualitas baik
ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah penyembelihan.Beberapa
faktor sebelum penyembelihan yang mempengaruhi kualitas daging adalah tipe
ternak, jenis kelamin, serta umur, dan pakan.Sedangkan beberapa faktor setelah
penyembelihan adalah metode pemasakan, pH daging, bahan tambahan termasuk enzim
pengempuk, hormon, marbling, metode penyimpanan, macam otot daging dan lokasi
pada suatu otot daging.
Daging yang tidak sehat
bila dikonsumsi dapat menyebabkan sumber penyakit akibat keracunan makanan bagi
manusia, untuk itu perlu diketahui berbagai jenis dan kriteria daging yang
sehat dan baik.Secara umum daging yang sehat dan baik adalah daging yang
berasal dari ternak yang sehat, disembelih di tempat pemotongan resmi, kemudian
diperiksa, diangkut dengan kendaraan khusus dan dijual di supermarket atau di
los daging pasar yang bersih dan higienis.
Jenis-jenis daging yakni :
1. Daging Sapi
Warna
merah pucat, merah keungu-unguan atau kecoklatan dan akan berubah menjadi warna
chery biladaging tersebut kena oksigen.Serabut daging halus tapi tidak mudah
hancur dan sedikit berlemak.Konsistensi liat, jika saat dicubit seratnya
terlepas maka daging sudah tidak baik.Lemak berwarna kekuning-kuningan.Bau dan
rasa aromatisdaging sapi.
2.Daging Kerbau
Warna
lebih merah dari daging sapi.Serabut otot kasar dan lemaknya berwarna putih.Rasanya
hampir sama dengan daging sapi. Pada umumnya liat, karena umumnya disembelih
pada umur tua.
3. Daging Kuda
Warna
daging merah kecoklatan, bila terkena udara luar berubah menjadi lebih
gelap.Serabut lebih kasar dan panjang.Diantara serabut tidak ditemukan lemak.Konsistensi
padat.Lemak berwarna kuning emas, dengan konsistensi lunak karena banyak
mengandung oleine daging kuda.
4. Daging Domba
Warna
merah muda.Daging terdiri dari serat-serat halus yang sangat rapat
jaringanya.Konsistensi cukup padat.Diantara otot-otot dan dibawah kulit
terdapat banyak lemak.Lemak berwarna putih.Bau sangat khas pada daging domba
jantan.
5. Daging Kambing
Daging
berwarna lebih pucat dari daging domba.Lemak berwarna putih.Daging kambing
jantan berbau khasdaging kambing.
6. Daging Babi
Daging
berwarna pucat hingga merah muda.Otot punggung yang banyak mengandung lemak,
biasanya nampak kelabu putih.Daging berserat halus, konsistensi padat dan
baunya spesifik.Pada umur tua, daging babi berwarna lebih tua, sedikit lemak
dan serabut kasar.Lemak jauh lebih lembek dibanding lemak sapi atau kambing.
7. Daging Ayam
Warna
daging umumnya putih pucat.Serat daging halus.Konsistensi kurang padat.Diantara
serat daging tidak terdapat lemak.Warna lemak ke kuning-kuningan dengan
konsistensi lunak.Bau agak amis sampai tidak berbau daging ayam.
8. Daging Bebek
Jangan
pilih daging bebek jika anda jika kulit dan dagingnya berwarna kebiruan bahkan
agak hijau dan aroma yang kurang sedap, hal itu menandakan kondisi daging bebek
sudah tidak layak lagi untuk disantap.Daging bebek lebih liat dan basah, tetapi
rasanya gurih dibandingkan dengan daging unggas lain.Daging bebek memiliki aroma
yang lebih amis, sehingga penangannya tentu lebih rumit dibandingkandaging
ayam. Terutama untuk mengempukkan dagingnya yang liat serta menghilangkan aroma
amis yang menyengat, dibutuhkan waktu dan pengalaman memasak daging bebek.
9. Daging Kalkun
Daging kalkun jauh lebih
keras dibandingkan dengan daging ayam negeri.
C.
KUALITAS DAGING
Cara Menentukan Kualitas
Daging
- Keempukan atau kelunakan. Daging yang sehat akan memiliki konsistensi kenyal (padat) jika ditekan dengan jari.
- Kandungan lemak atau Marbling. Marbling adalah lemak yang terdapatdiantara otot (intra muscular), marbling berpengaruh terhadap cita rasa daging.
- Warna daging bervariasi, tergantung dari jenis secara genetik dan usia
- Rasa dan Aroma. Daging yang berkwalitas baik mempunyai rasa yang relatif gurih dan aroma yang sedap
- Kelembaban. Secara normal daging mempunyai permukaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan organisme dari luar.
Pengolahan
dan Perlakuan Terhadap Daging
- Keempukan dan Metode Memasak yang Benar
Panas
pada pemasakan akan mempengaruhi keempukan, dengan jalan:
1. Jaringan
penghubung akan menjadi empuk bila ada uap dan pemasakannya lama.
2. Protein
akan menjadi keras. Walaupun daging dengan jaringan penghubung sedikit, dapat
menjadi keras bila dimasak dengan panas yang berlebihan dal am waktu lama.
Prinsip Memasak Temperatur Rendah (Low-Heat Cooking)
1. Panas
tinggi akan mengeraskan dan menyu- sutkan protein, yang mengakibatkan banyak
uap hilang. Oleh karena itu, memasak dengan temperatur rendah hendaknya menjadi
dasar memasak daging pada umumnya.
2. Memanggang
adalah kontradiksi dengan prinsip di atas. Mengapa daging yang dipang- gang
bisa empuk? Karena hal itu dilakukan dengan cepat. Memerlukan waktu bagi panas
untuk masuk ke bagian dalam daging, sehingga bagian dalam daging tidak akan menjadi
panas. Daging yang dipanggang well
done akan menjadi kering.
3. Memanggang
dengan temperatur rendah akan memberi hasil yang lebih baik daripada memanggnng
dengan temperatur tinggi. Penyusutan
sedikit dan uap yang hilang juga sedikit.
Penetrasi
panas basah lebih cepat daripada panas kering. Daging harus dimasak perlahan-Iahan
dengan api kecil
- Faktor Berpengaruh pada Cara Pemasakan
- Kandungan lemak. Daging yang berlemak banyak seperti daging sapi prime atau anak kambing, pada umumnya dimasak dengan ddak menggunakan lemak/minyak seperti pada roasting atau broiling. Sedangkan daging yang lemaknya sedikit seperti daging anak sapi, sebaiknya dimasak dengan lemak/minyak untuk mcnccgah kekeringan. Sauteing, panfrying atau braising lebih di- anjurkan daripada broiling pada daging anak sapi. Lemak dapat ditambahkan pada daging kurus dengan cara mengoles tipis dengan bard atau lard.
- Tujuan memasak daging tidak saja men- dapatkan keempukannya, tetapi juga flavor yang sesuai, menjaga kerusakan bagian daging dan kehilangan nilai gizi, dan mem- peroleh penampilan yang baik.
Bila
memesan steak di restoran,
biasanya pramusaji kemudian menanyakan kepada para tamu res to ran apakah
menghendaki steak
yang well-done, medium,
atau rare. Sesungguhnya definisi doneness
tergantung pada cara memasak, yaitu dengan panas kering (dry heat) atau panas basah
(moist heat).
Dengan cara dry
heat, daging dikatakan masakk/done apabila protein telah mencapai tingkat koagulasi tertentu yang diinginkan,
namun tetap menjaga keempukkan (tenderness)
don kelcembaban (juiciness). Dengan
cara moist heat,
daging dikatakan done
(matang)
bila jaringan penghubung sudah cukup dipecah untuk disebut ’’dapat dimakan”.
Daging yang dimasak ecara moist heat biasanya well-done,
bahkan lebih dan well-done. Kematangannya ditandai oleh keempukannya, bukan oleh temperatur.
Pada waktu dimasak, pigmen daging akan
berubah. Perubahan warna ini yang menyatakan kematangannya. Warna daging yang
menh (sapi atau kambing) akan mengubah menjadi merah muda (pink)
kemudian menjadi abu-abu atau abu-abu kecoklatan.
1. Rare:
permukaan cokclat, ada lapisan dpis abu-abu, bagian dal am merah.
2. Medium:
lapisan abu-abu lebih tebal, bagian dalam merah muda.
3. Well-done:
abu-abu seluruhnya.
Daging
|
Rare
|
Medium
|
Well-done
|
Sapi
|
140°F
(60°C)
|
160°F(71°C)
|
170°F(77°C)
|
Kambing
|
140-150°F(60-66°C)
|
160°F(71°C)
|
170°F
(77°C)
|
Anak
sapi
|
-
|
-
|
170°F(77°C)
|
Babi
|
-
|
-
|
165-175°F(74-79°C)
|
D.
PERSIAPAN PENGOLAHAN
DAGING
1. Pemilihan Daging untuk Masakan
a. Untuk masakan steak atau
satai pilih daging haas dalam yang mudah empuk.
b. Untuk rendang atau empal
pilih daging daerah paha.
c. Untuk rawon, semur, atau
soto daging pilih bagian yang berlemak, yaitu brisket atausandunglamuryangdicampurdengandagingtetelan
atau dagingsop-sopan.
d. Untuk sate pilih daging
yang segar, cukup empuk, dan tidak banyak berurat agar tidak 'melawan' waktu
digigit saatsudah menjadi hidangan satai. Pilihannya adalah daging haas dalam
atau bagian paha karena bagian ini yang paling lunak.Selain dagingnya, hati dan
lidah sapi juga digunakan untuk satai, yaitu yang kita kenal dengan satai
padang dengan bumbunya yang kental khas aroma sarat bumbu.
2. Mencairkan Daging Beku
Rendam daging atau ayam
bersama pembungkusnya dalam air yang sudah dibubuhi garam, biarkan sekitar 1
jam. Ganti air perendamnya yang sudah menjadi dingin, dan beri garam lagi,
biarkan sekitar 1 jam. Daging atau ayam akan mulai 'mencair' dan siap untuk
diolah.Daging sapi atau daging ayam yang sudah dikeluarkan dari freezer
atau lemari pendingin, jangan dimasukkan kembali ke dalam lemari pendingin,
karena dikhawatirkan sudah tercemar oleh bakteri yang bercampur dengan udara
sekitar
3. Mengempukkan Daging
Cara mengempukkan daging
sebelum dimasak, yaitu membungkus daging dengan daun pepaya yang sudah
diremas-remas, lalu didiamkan selama 15 menit.Proses pengempukan daging terjadi
karena adanya enzim yang berasal dari getah daun pepaya atau pepaya muda.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini sudah bisa dibeli pepaya bubuk siap
pakai Cara lain, dengan melumuri daging dengan nanas parut, lalu didiamkan
beberapa saat. Atau menambahkan bahan pengempuk daging siap beli (meat tenderized) Dapat
pula dengancarasimpan daging bersama bumbunya selama beberapa jam dalam
lemari es. Jika daging disimpan dalam freezer, tempatkan daging dalam
wadah tertutup rapat. Daging beku yang baru dikeluarkan dari freezer akan
lebih cepat empuk jika dibandingkan dengan daging segar yang langsung diolah,
karena proses pelayuan daging dalam lemari es.
4. Menghilangkan Bau
Anyir Pada Jeroan
Untuk mengurangi bau
anyir jeroan, rebus kembali masing-masing jeroan dengan menambahkan irisan jahe
secukupnya, sampai airnya mendidih, angkat, tiriskan.Buang air rebusannya.
Hasilnya, jeroan tidak akan berbau anyir dan siap diolah sesuai kebutuhan.Untuk
hati, setelah dicuci bersih, kukus sampai berubah warna atau menjadi kesad,
baru diolah. Dengan demikian hati tidak akan hancur sewaktu diolah.
Macam-macam Potongan Daging |
- A-1 : Beef for tewing
- A-2 : Chuck roll
- B-1 : Rib eye roll
- B-2 : Rib, toast ready
- B-3 : Rib steak boneless
- C-1 : Tenderloin steak
- C-2 : Full tenderloin
- C-3 : T-bone teak
- C-4 : Strip loin
- D : Top sirloin
- E-1 : Top (inside) round steak
- E-2 : Top (inside) round
- F : Flank steak
- G : Ground beef
- H : Brisket
Mengenal bagian-bagian daging sapi memang
sulit, karena hampir semuanya serba merah dengan bentuk yang hampir sama,
apalagi bila daging dipotong dalam potongan kecil-kecil.Setelah hewan disembelih, dikuliti, dikeluarkan
isi perutnya dan dipotong kaki serta kepalanya, maka yang tinggal adalah bagian
badan hewan yang disebut karkas. Pada karkas terdapat pembagian potongan daging
yang mempunyai nama masing-masing, dan masing- masing potongan mempunyai ciri
khas dan kualitas tersendiri dalam pengolahan.
Secara
umum karkas sapi dapat dibagi menjadi beberapa bagianyaitu: 1) bagian bahu, 2)
bagian punggung, bagian dada perut, 4) bagian paha belakang, dan 5) bagian betis.
- Macam-macam daging pada bagian bahu adalah :
1) Blade/Sampil.
Merupakan daging yang tebal dengan komposisi berat ± 5,5% betat karkas. Blade merupakan bagian daging yang cukup baik,
cukup empuk, mempunyai lapisan kulit luar yang keras sehingga memerlukan waktu
lebih banyak untuk membersihkan daging dan kulit luar. Dapat dipakai untuk
segala keperluan rendang, sup, oseng-oseng, dan steak.
2) Chuck Tender/Kijen. Merupakan bagian daging yang melekat pada blade,
komposisinya kurang lebih 0.9% berat karkas. Bentuknya seperti batu ulekan,
terbungkus oleh kulit luar yang
tipis.
Dapat dipakai untuk keperluan
rendang, oseng-oseng, sup, dan lain-lain.
3) Chuck/Sampil.
Bagian yang bertiban dengan blade,
dengan komposisi + 4.8% dari berat karkas. Posisi daging chuck ada
di bahu sampai ke
arah leher, berwarna merah pekat, tebal dan terdiri dari sekelompok serabut
daging besar dan kecil yang melintang. Daging chuck
lebih alot bila dibandingkan
dengan blade.
Juga bisa dimanfaatkan untuk
rendang,sup,
oseng-oseng ,dan lainnya.
- Macam-macam daging pada bagian punggung adalah:
1. Sirloin/Striploin/Has
Luar/Lulur Luar.
Merupakan daging yang paling empuk bila
dibandingkan dengan daging lainnya. Terletak di bagian punggung belakang sampai
tulang rusuk nomor tiga. Posisi ini merupakan bagian yang jarang digcrakkan.
Komposisinya hanya 4.4% dari berat karkas, tergolong daging eksklusif, nilai
ekonomisnya tinggi. Sirloin dijual
dcngan lemaknya karena lemak sirloin
diperlukan saat membuatsteak. Saat membunt steak, tidak perlu menggunnkan
minyak goreng, cukup dengan lemak sirloin
yang akan meleleh dan melumasi grill. Lemak daging akan membuat steak menjadi harum.
Selain untuk keperluan steak,
sirloin dapat digunakan untuk membuat sukiyaki, yakiniku dan shabu-shabu
2. Cube Roll/Rib Eye Roll/Lulur Depan.
Diperoleh pada tulang rusuk ke-4
sampai ke-8, komposisinya 1.7-2.8% dari berat karkas, pada potongan
melintangnya tampak butir-butir lemak intramuskuler (lemak dalam jaringan
otot).Dipakai luas untuk keperluan steak.Tenderloin/Fillet/Has Dalam/Lulur Dalam.
Merupakan daging yang paling empuk dari seluruh bagian daging, komposisinya
1.6% dari berat karkas, terletak pada bagian dalam tulang punggung belakang.
3. Tenderloin/Fillet/Has Dalam/Lulur Dalam
Merupakan daging yang paling empuk dari seluruh bagian daging, komposisinya 1,6% dari berat karkas, terletak pada bagian dalam tulang punggung belakang. Tenderloin juga berada di posisi yang sangat jarang digerakkan sehingga memberikan keempukan yang tinggi. Karena keempukannya yang tinggi, tenderloin hanya boleh dimasak dalam waktu cepat, cara memasak yang lama akan menyebabkan tenderloin hancur. Penggunaannya khusus untuk steak atau dioseng cepat.
Merupakan daging yang paling empuk dari seluruh bagian daging, komposisinya 1,6% dari berat karkas, terletak pada bagian dalam tulang punggung belakang. Tenderloin juga berada di posisi yang sangat jarang digerakkan sehingga memberikan keempukan yang tinggi. Karena keempukannya yang tinggi, tenderloin hanya boleh dimasak dalam waktu cepat, cara memasak yang lama akan menyebabkan tenderloin hancur. Penggunaannya khusus untuk steak atau dioseng cepat.
- Daging yang terdapat pada bagian dada perut adalah
- Brisket/Sandung Lamur, merupakan daging dada/rusuk, bentuknya memanjang dan banyak mengandung lapisan lemak. Brisket biasa dipotong melintang (searah bagian yang pendek), digunakan untuk membuat sup, semur, dan campuran makanan yang memerlukan lemak.
- Short Ribs/lga, merupakan bagian daging yang mengandung tulang (rusuk). Daging pada short ribs cukup banyak, sedangkan daging pada spare ribs lebih sedikit karena spare ribs hanya terdiri dari lempengan tulang rusuk dengan sedikit daging di permukaan tulang. Shortribs dan spare ribs sangat populer dipakai untuk sup iga sapi. Keduanya dikemas dalam kondisi beku karena pada tulang terdapat sum-sum yang rentan terhadap serangan bakteri.
- Flank/Sancam, merupakan bagian daging di bagian perut, oleh karenanya banyak mengandung lemak, cocok digunakan untuk membuat sup, semur, atau masakan lain rang memerlukan lemak.
- Daging yang terdapat pada bagian paha belakang adalah:
1. Topside/ Inside/Penutup,
adalah bagian daging pada paha belakang yang besar dan tebal, 6.2% dari berat
karkas. Bentuknya besar melebar dan terbungkus lapisan lemak. Disebut juga
sebagai ’’daging mumi/daging paha” karena memang dagingnya sangat padat dan
bertekstur kering. Dipakai untuk segala keperluan: rendang, dendeng, rollade,
cmpaldan oseng-oseng. Topside tidak biasa untuk steak karena tekstur dagingnya
kering, namun biasa digunakan untuk dipanggang dalam oven.
2. Knuckle/Kelapa,
bentuknya memang mirip kelapa. Komposisinya ± 3.3% dad bent karkas. Juga
dikategorikan sebagai "daging murni/daging paha” karena dagingnya rang
padat dan permukaan dagingnya terbungbfi oleh kulit luar yang tipis. Dapat
digunakan untuk membuat rendang, dendeng, oseng-oseng, dan lainnya.
3. Silverside/
Oufside/Pendnsar Gandik, merupakan bagian daging yang besaryaim 6.2% dari berat
karkas. Juga dikategorikan sebagai ’’daging murni/daging paha” karena tebal
dagingnya namun bertekstur kering, walaupun terdapat lapisan lemak pada
permukaannya. Karena
bertekstur kering, maka ddak biasa digunakan untuk steak)
4. Eye Round/Gondik,
merupakan bagian dari silverside.
Memiliki kekhasan yaitu pada warna.
Warna eye round
adalah merah sangat muda (merah paling muda dari semua daging). Banyak dipakai
untuk membuat empal, rendang, dendeng, oseng-oseng, dan masakan lainnya.
5. Rump/Tanjung,
merupakan daging yang ptingkat keempukannya berada di urutan ke-4 setelah tenderloin, rib eye dan
sirloin. Rump
berada persis di belakang sirloin dan
berada pada posisi yang tidak banyak digerakkan sehingga memiliki keempukan
yang tinggi, terbungkus dengan lemak cukup tebaL Sangat cocok dibuat steak
dengan nama Rump
Steak.
- Daging yang terdapat pada bagian betis adalah:
- Shink Shank/Betis/Kisi, merupakan daging yang terdapat pada bagian betis depan (fore) dan pada betis belakang (hind). Mengandung banyak sekali urat karena shink shank terletak pada beds yang banyak digunakan untuk beraktivitas. Shink shank tidak bisa dimasak dengan cara memasak cepat atau dibuat steak. Dapat untuk membuat sup, soto, atau masakan lainnya yang memerlukan urat/kekenyalan.
- Produk lain di luar bagian karkas di atas adalah Oxtail/Buntut. Sup Buntut merupakan produk daging yang digemari masyarakat. Karena mengandung tulang, maka oxtail harus disimpan beku (frozen). Oxtailsegar dapat dilihat dari tulang tengahnya yang masih berwarna purih bersih. Tulang oxtail yang sudahberwarna cokelat gelap/hitam, menandakan oxtail sudah terkontaminasi bakteri, oleh karena itu sebaiknya ddak dikonsumsi.
F.
CARA/TEKNIK
PENYIMPANAN DAGING
Untuk memperlambat kerusakan, terutama
disebabkan oleh mikroba, makanan yang ridak tahan lama dan mudah rusak, perlu
disimpan di lemari es atau freezer sesegera mungkin sebelum
digunakan.Daging merupakan bahan makanan yang mudah rusak.
Penyimpanan
dan penyaluran bahan makanan sebaiknya menggunakan sistem FIFO (First In First Out).Daging sapi dan kambing bisa disimpan dalam freezer
(kondisi freezer baik) sekitar 2-3 bulan.Untuk penggunaan rumah tangga,
daging bisa dibeli sekaligus dan dipisahkan dalam bagian-bagian sesuai
kebutuhan sehari-hari. Misalnya bisa dibeli langsung 4-5 bungkus yang berisi
masing-masing 1/2 kg. Sebelumnya, cuci bersih, tempatkan dalam wadah tertutup,
simpan dalam freezer. Setiap kali akan diolah, tinggal mengambil satu
bagian dalam keadaan bersih.
Umumnya
tiap jenis makanan memerlukan suhu ideal penyimpanan tertentu untuk
mempertahankan kualitasnya. Beberapa penyelenggara makanan memiliki ruang
pendingin terpisah untuk daging, telur, ikan, kerang, susu, sayur dan buah serta
freezer terpisah untuk es krim, telur as in
dan makanan beku lainnya. Tetapi, jika ridak memungkinkan, kondisi tersebut
dapat dicapai dengan mengelompokkan makanan, menjadi:
- Buah-buahan dan sayuran: 4-7°C
- Susu dan produk susu, telur, daging, unggas, ikan, kerang: 0-4°C
- Makanan beku: -23°C sampai -10°C, jika memungkinkan dilakukan pemisahan lemari es dan freezer, makanan disimpan pada temperatur sebagai berikut :
- Buah-buahan: 7-10°C
- Sayuran, telur, makanan masak, kue kering: 4-7°C
- Susu dan produk susu: 3-4°C
- Daging segar: 1-3°C
- Unggas segar: 0-2°C
- Makanan beku: -23°C sampai -10°C.
Buah-buahan
dan sayuran segar merupakan bahan makanan yang mudah sekali mengalami
kerusakan, baik fisik, mekanis maupun kerusakan mikrobiologis, sedangkan
sebagian besar dikonsumsi dalam bentuk segar. Salah satu cara untuk
mempertahankan kesegarannya lebih lama adalah menyimpannya di ruang pendingin.
Lamanya penyimpanan tersebut tergantung jenis buah-buahan dan sayuran
Makanan
|
Penyimpanan Dingin (0oC-4°C)
|
Penyimpanan Beku
(-18°C atau kurang)
|
Penyimpanan
Kering
(10°C-21°C)
|
Daging panggang, steak, potongan daging
|
3-5 hari
|
Daging sapi & daging kambing: 6 bulan
Daging anak sapi: 4 bulan
Sosis, ham: 2 bulan
Hati sapi: 3 bulan
|
Tidak pernah
|
Daging kelapa, daging rebus
|
1-2 hari
|
3-4 bulan
|
Tidak pernah
|
Ham asap
|
1-3 minggu
|
4-6 bulan
|
Tidak pernah
|
Ham kaleng
|
12 bulan
|
Tidak dianjuikan
|
Tidak pernah
|
Ayam dan kalkun
|
2-3 hari
|
Ayam: 6-12 bulan
Kalkun: 3-6 bulan
Jeroaan ayam: 2-3 bulan
|
Tidak pernah
|
Ikan dan kerang
|
1-3 hari
|
3-6 bulan
|
Tidak pernah
|
Telur
|
1-2 minggu
|
Tidak dianjuikan
|
Tidak pernah
|
Telur beku
|
1-2 hari setelah cair
|
9 bulan
|
Tidak pernah
|
Tepung telur
|
6 bulan
|
Tidak dianjurkan
|
Tidak pernah
|
Buah dan sayuran beku
|
Bervariasi, tergantungjenisnya
|
Tidak pernah
|
|
Buah dan sayuran kaleng
|
---
|
Tidak dianjurkan
|
12 bulan
|
Buah dan sayuran kering
|
Lebih dipilih
|
Tidak dianjuikan
|
2 minggu
|
Jus buah dan sayuran kaleng
|
Paling baik
|
||
Makanan dan jagung
|
Perlu lebih 60 hari
|
Tidak dianjurkan
|
2 bulan
|
Tepung terigu
|
Perlu lebih 60 hari
|
Tidak dianjurkan
|
2 bulan
|
Tepung serbaguna dan tepung roti
|
Lebih baik
|
Tidak dianjurkan
|
Terbaik
|
Beras
|
Lebih baik
|
Tidak dianjurkan
|
Terbaik
|
Agar
tidak terjadi
kontaminasi silang dan kualitas bahan makanan segar dapat dipertahankan, perlu
diperhadkan hal-hal sebagai berikut :
1. Penyimpanan
dalam freezer.
· Suhu ruang penyimpanan dijaga agar selalu
-18°C atau lebih rendah.
· Semua makanan disimpan dalam tempat tertutup
atau dibungkus rapat.
· Semua item makanan
diberi label dan tanggal.
· Jika telah dikeluarkan dari freezer,
tiriskan makanan beku dengan tepat, misalnya: dimasukkan ke lemari es, di bawah
air mengalir, atau dimasukkan ke dalam microwave.
· Jangan meniriskan pada suhu kamar, karena
suhu akan naik di atas 7°C sebelum bagian dalam makanan cair dan bakteri akan
tumbuh.
2. Penyimpanan
dalam lemari es
·
Makanan
yang mudah rusak harus disimpan pada suhu di bawah 7°C
G. Potongan Daging
Berikut potongan daging kubus, teriyaki, dan cincang.
Daftar Pustaka :
Soenardi, Tuti. 2014. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : Gramedia.
Sufi S.Y. 2009.100+ Tip Pilihan Antigagal Memasak. Jakarta : Kawan Pustaka.
Annas, Basir. 2012. 9 Jenis Daging Dengan Ciri Khasnya. (online). http:// sibukforever.blogspot.co.id/2012/03/9-jenis-daging-dengan-ciri-khasnya. html. (diakses pada 1 Januari 2016).
G. Potongan Daging
Berikut potongan daging kubus, teriyaki, dan cincang.
Kubus
Teriyaki
Cincang
Daftar Pustaka :
Soenardi, Tuti. 2014. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : Gramedia.
Sufi S.Y. 2009.100+ Tip Pilihan Antigagal Memasak. Jakarta : Kawan Pustaka.
Annas, Basir. 2012. 9 Jenis Daging Dengan Ciri Khasnya. (online). http:// sibukforever.blogspot.co.id/2012/03/9-jenis-daging-dengan-ciri-khasnya. html. (diakses pada 1 Januari 2016).
No comments:
Post a Comment