A.
PENGERIAN UNGGAS
Unggas
(bahasa Inggris: poultry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang
dimanfaatkan untuk daging dan telur atau bulunya. Umumnya merupakan bagian dari
ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek).
Kata
unggas juga umumnya digunakan untuk burung pedaging seperti di atas. Lebih
luasnya, kata ini juga dapat digunakan untuk daging burung jenis lain seperti
merpati.Bagian paling berdaging dari burung adalah otot terbang pada dada,
serta otot jalan pada segmen pertama dan kedua pada kakinya.
B.
JENIS-JENIS UNGGAS
Jenis-jenis unggas yang
biasanya dikonsumsi yakni :
1.
Ayam
2.
Kalkun
3.
Burung
merpati
4. Itik
5.
Angsa
6.
Macam-macam
burung sawah
AYAM
Ayam
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar yaitu : ayam hutan, ayam kampung
dan ayam negeri.
a) Ayam hutan
Merupakan
ayam liar yang hidupnya dihutan-hutan.Orang memburunya bukan untuk dikonsumsi /
makan tetapi untuk dipelihara sebagai hobi.Dagingnya enak seperti ayam kampug.
b) Ayam kampung (Buras)
Ayam
kampung disebut juga buras (bukan ras).Ayam ini mempunyai banyak varietas. Ayam
kampug dulunya berasal dari ayam hutan yang kemudian dijinakan dan dipelihara
(Domestikasi)
c) Ayam Negeri (Ras)
Ayam
negeri berasal juga ayam import.Ayam negeri umumnya berbulu tebal, mempunyai
warna homogen yaitu putih, merah atau hitam. Daging ayam negeri umumya lembek ,
lunak banyak mengandung air lemak dibandingkan dengan ayam kampung (lokal). Hal
ini disebabkan karena pada waktu pemiliharannya banyak diberikan obat, ayam
dikurung dikandang dan tidak banyak bergerak.Ayam ras dibedakan lagi menjadi
ayam petelur dan ayam dikurung dan ayam potong.
Ayam
ras sebagai ayam potong dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan umurnya
yaitu :
1.
Ayam
muda sekali (spring chicken) dipotong pada umur 4-6 minggu.
2.
Ayam
muda (broiler) dipotong pada umur 3-4 bulan
3.
Ayam
setengah tua (capon) dipotong pada umur 4-8 bulan
4.
Ayam
tua (jantan = cock, hen = betina dipotong pada umur diatas 8 bulan
KALKUN
Tidak
lazim di dapur Indonesia oleh sebab itu kalkun tidak banyak dijual. Kalkun
mempunyai ciri-ciri besar dari ayam negeri mempunyai berat lebih kurang 6-8
kg/ekor. Dagingnya jauh lebih keras dibandingkan dengan ayam negeri. Biasanya diolah dengan dipanggang. Di Amerika pada saat paskah sering dihidangkan kalkun ini.
BURUNG MERPATI
Dijual
dalam keadaan hidup, biasanya yang sering diolah adalah yang berumur 4-6 bulan.
ITIK (BEBEK) DAN NILAI
(SERATI, MENTOK)
Kedua
jenis unggas ini dijual di pasar dalam keadaan hidup. Bebek dan mentok di
Indonesia biasa diolah untuk hidangan tertentu saja misalnya hidangan dari
daerah Aceh, Madura, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk masakan asing,
biasanya diolah di dapur Cina dan Perancis. Daging itik biasanya lebih keras
dibandingkan dengan daging ayam.Biasanya daging itik mempunyai rasa yang khas.
ANGSA
Masyarakat
Indonesia jarang memlihara angsa. Daging angsa tidak lazim dihidangkan di restoran
Indonesia. Daging ini hanya diolah di dapur asing saja. Masakan yang terkenal
adalah hati angsa yang dikenal dengan PATE.
MACAM-MACAM BURUNG SAWAH
Banyak jenis burung sawah
yang dikonsumsi di Indonesia, misalnya :
1.
Burung
belibis
2.
Burung
ayam-ayam
3.
Burung
kuntul
4.
Burung
blokek
Burung-burung ini biasanya
dijual dipinggiran jalan/kaki lima yang sudah
dalam keadaan digoreng.
C.
KUALITAS UNGGAS
Ciri-ciri daging unggas
yang baik :
1.
Daging
berasal dari unggas yang masih muda
2.
Tulang
dada mudah ditekan / masih lentur
3.
Bulu-bulu
tidak dalam /jika membeli unggas hidup
4.
Sisik
pada kaki masih lunak
5.
Keadaan
fisik unggas utuh, tidak ada koreng atau luka
6.
berbau
segar
7.
Warna
kulit dan daging kemerahan
8.
Khusus
unggas air, selaput jari-jarinya mudah dirobek
Standarisasi Kualitas
Karkas
Berikut ini adalah beberapa
metode yang digunakan sebagai penetuan karkas pada unggas.
Standarisasi kualitas karkas menurut
USDA dan SPI-NAK
Faktor
|
Kualitas A
|
Kualitas B
|
Kualitas C
|
Konformasi
Tulang dada
Punggung
Kaki, dan
sayap
|
Normal
Sedikit
Lengkung
Normal
Normal
|
Hampir normal
Agak lengkung
Sedikit
lekukan
Agak normal
|
Abnormal
Jelas
lengkung
Besar lekukan
Abnormal
|
Daging
|
Tebal
|
Agak tebal
pada dada dan paha
|
Tipis
|
Tulang dada
|
Tidak jelas
|
Agak jelas
|
Jelas
terlihat
|
Perletakan
lemak
|
Sesuai karkas
|
Cukup dada
dan paha
|
Kurang
menutup dada
|
Bulu halus
|
Hampir tidak
ada
|
Sedikit
tersebar
|
tersebar
|
Persyaratan
tingkatan mutu fisik karkas
Faktor mutu
|
Tingkatan
mutu
|
||
Mutu
I
|
Mutu
II
|
Mutu
III
|
|
Konformasi
|
Sempurna
|
Ada sedikit
kelainan pada tulang dada atau paha
|
Ada kelainan
pada tulang dada dan paha
|
Perdagingan
|
Tebal
|
Sedang
|
Tipis
|
Keutuhan
|
Utuh
|
Tulang utuh,
kulit sobeksedikit, tetapi tidak pada bagian dada
|
Tulang ada
yang patah, ujung sayap terlepas ada kulit yang sobek padabagian dada
|
Perubahanwarna
|
Bebas dari
memar atau “freezeburn”
|
Ada memar
sedikit tetapi tidak pada bagian dada dan tidak “freeze burn”
|
Ada memar
sedikit tetapi tidak ada “freeze burn”
|
Kebersihan
|
Bebas dari
bulu tunas (pin
feather)
|
Ada bulu
tunas sedikit
yang
menyebar, tetapi
tidak pada
bagian dada
|
Ada bulu
tunas
|
Syarat mutu
mikrobiologis
Jenis
|
Satuan
|
Persyaratan
|
Total Plate Count
Coliform
Staphylococcus aureus
Salmonella sp
Escherichia coli
Campylobacter sp
|
cfu/g
cfu /g
cfu/g
per 25 g
cfu/g
per 25 g
|
maksimum 1 x 106
maksimum 1 x 102
maksimum 1 x 102
negatif
maksimum 1 x 101
negatif
|
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Karkas
Kualitas karkas dan daging dipengaruhi
oleh fakor sebelum dan setelah pemotongan. Faktor sebelum pemotongan
yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain: genetic, spesies, bangsa,
tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahan aditif (hormon,
antibiotic atau mineral) dan stress. Faktor setelah pemotongan meliputi pelayuan,
stimulasi listrik, metode pemasakan, pH karkas dan daging, bahan tambahan
termasuk enzim pengempuk daging, hormone dan antibiotic, lemak intramuskuler
atau marbling, metode penyimpanan dan preservasi, macam otot daging dan lokasi
pada suatu otot daging.
a) Faktor Genetik . Didalam bangsa ternak yang sama, komposisi
karkas dapat berbeda. Bangsa ternak dapat menghasilkan karkas dengan
karasteristiknya sendiri.Perbedaan komposisi tubuh dan karkas diantaranya
bangsa ternak, terutama disebabkan perbedaan ukuran tubuh dewasa atau perbedaan
berat pada saat dewasa.
b) Lingkungan. Faktor lingkungan dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu fisiologi dan nutrisi.
c) Komposisi Tubuh. Umur, berat hidup dan kadar laju pertumbuhan
juga mempengaruhi komposisi karkas. Proporsi tulang, otot, dan lemak sebagai
komponen utama karkas dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut
diatas. Bila proporsi suatu variabel tinggi, maka proporsi salah satu variabel
kedua/ lainnya lebih rendah.
d)Komposisi
Kimia Karkas. Terutama terdiri
dari air, protein, lemak dan abu secara proporsional dapat juga berubah, jika
proporsi salah satu variabel mengalami perubahan
D.
PERSIAPAN PENGOLAHAN
UNGGAS
Cara
menyiapkan dan membersihkan unggas sama pada setiap jenis unggas. Untuk
menyiapkan unggas diperlukan tempat kerja yang khusus dan alat kerja
tersendiri, Gunakan apron dari karet atau plastik, bersihkan, dan desinfeksikan.Peralatan
kerja setelah habis bekerja untuk menghindari bahaya adanya salmonella.
1. Beberapa perlakuan awal
yang dapat dilakukan pada unggas
a.
Menghilangkan bulu; Bulu yang halus dan kasar dibersihkan dengan pisau.
b.
Membersihkan bulu-bulu kecil; Diletakkan di atas api hingga hilang.
c.
Menghilangkan leher; Potong bagian belakang leher, potong hingga dada, kulit
leher harus tetap ada, hilangkan sisa bagian kepala.
d.
Menghilangkan kaki; Potong kaki sebelum pergelangan. Pada kalkun urat harus
ditarik terlebih dahulu.
e.
Mengambil bagian dalam; Potong bagian usus, 2–3 cm hingga sampai
bagian dada, jangan memotong terlalu dalam, keluarkan paru-paru dan hati meialui leher dengan menggunakan jari telunjuk, sesudah itu bagian lemak usus dikeluarkan terlebih dahulu, sesudah itu perut dan semua jeroan ditarik ke luar.
bagian dada, jangan memotong terlalu dalam, keluarkan paru-paru dan hati meialui leher dengan menggunakan jari telunjuk, sesudah itu bagian lemak usus dikeluarkan terlebih dahulu, sesudah itu perut dan semua jeroan ditarik ke luar.
f.
Mencuci; Cuci dan bersihkan bagian dalam dan luar kemudian keringkan.
g.
Mengikat dan melipat; Ikat dan bentuk sebelum dimasak.
2.
Mengikat tanpa jarum
a.
Buat ikatan di bawah lubang usus, silangkan di atas paha.
b.
Ujung tali diletakkan pada bagian paha, letakkan ayam pada satu sisi, tali
ditarik di atas sayap.
c.
Kulit leher menutupi ujung leher, ikat dengan tali.
d.
Kedua ujung tali ditarik kencang di bagian sisi sayap yang lain dan ikat.
3.
Mengikat dengan jarum
a.
Kulit leher menutupi ujung leher, tusukkan jarum melalui sayap dan bagian
punggung.
b.
Tusukan yang keluar ditusukkan melalui sayap kedua.
c.
Tekan paha, tusuk-tusuk melalui kulit perut.
d.
Tusukan yang keluar melalui p aha bagian belakang.
e.
Ayam dibentuk lagi di setiap ujung, ditarik kencang dan ikat.
4.
Mengikat kaki
a. Ayam
untuk sup dimasak, ayam panggang biasanya tidak diikat:
b. Bagian
kanan dan kiri perut dilubangi.
c. Lipat
kaki dan masukkan ke dalam lubang.
5.
Mengikat dua kali untuk unggas yang besar (angsa, bebek, kalkun)
a.
Ditusuk malalui bagian tengah pergelangan pada paha.
b.
Tusuk kedua bagian sayap yang dilipat ke belakang dan ikat.
c.
Kedua paha dirapatkan lalu tusukkan melalui bagian belakang paha melewati
bagian perut lalu ikat.
E.
TEKNIK MEMOTONG
UNGGAS
Potongan karkas
bermacam-macam tergantung dari selera
dan daerah penjualan. Bagian potongan karkas antara lain:
![]() |
Potongan Dada Ayam |
b)
Paha Atas (thigh) dan Paha Bawah (drumstick)
![]() |
Potongan Paha Atas dan Bawah Ayam |
![]() |
Potongan Punggung Ayam |
![]() |
Potongan Sayap Ayam |
Sedangkan Potongan-potongan karkas tersebut dapat dibedakan atas:
![]() |
Karkas Utuh (Whole Karkas) |
![]() |
Potongan Setengah Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Setengah (Halves) Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Seperempat (Quarters) Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Seperenam Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Seperdelapan Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Sepersembilan Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Sepersepuluh Karkas Ayam |
![]() |
Potongan Seperdua Belas Karkas Ayam |
g)
Karkas unggas
tanpa tulang dan kulit (debane)
A.
TEKNIK PENYIMPANAN
UNGGAS
Daging
bebek atau daging ayam yang disimpan dalam freezer bisa bertahan sekitar 6 bulan.Cuci bersih, pisahkan bagian dalam atau
jeroannya, masukkan ke dalam wadah plastik, lalu masukkan/reezer. Jika akan
diolah, keluarkan 3 jam sebelumnya, biarkan daging unggas 'mencair' dalam suhu
ruangan. Jangan masukkan lagi daging unggas yang sudah dikeluarkan dari freezer karena kemungkinan sudah tercemar.
Daftar Pustaka :
Yulianti, Nia. 2013. Kualitas Karkas Unggas. (online).
http://niayulianty.blogspot.co.id/2013/06/kualitas-karkas-unggas_5.html.
(diakses 2 Januari 2016)
Soenardi,
Tuti. 2014. Teori Dasar Kuliner.
Jakarta : Gramedia.
Sufi S.Y. 2009.100+ Tip Pilihan Antigagal Memasak.
Jakarta : Kawan Pustaka.
Permatasari,
Tis’a. 2010. Jenis-jenis Unggas. (online)
http://tissacuitzz.
blogspot.co.id/2010/12/jenis-jenis-unggas.html. (diakses pada 2 Januari 2016).
Jauharima.
2012. Menyiapkan dan Mengolah Unggas.
(online). https://
jauharima.wordpress.com/2012/06/30/menyiapkan-dan-mengolah-unggas/. (diakses 2 Januari 2016).
Cahyana,
Cucu dan Guspri Devi Artanti.2009. Seri
Buku Pintar Pengolahan Masakan Kontinental. Jakarta : Gramedia.
No comments:
Post a Comment